"Aduh, sayang bgt rambutnya udah cantik panjang lurus tp dipotong pendek"
"Gina bagus panjang rambutnya, jd feminin cantik, gin"
"Makin cantik kalau pakai rok gitu, gin"
"Aduh, knp pakai jilbab? Apa gak panas?"
"Itu pakai jilbab kenapa celananya gantung gitu? Kan ga boleh"
"Pakai jilbab itu ditutup dadanya sekalian"
I've been heard all these comments lately (comment about my decision to cut my hair shorter since a long time ago). Lol
Sebagai salah satu manusia yang (bisa dibilang) alergi dengan pujian, w cuma bisa jawab hehe doang sih biasanya kalau dikasih komentar begini. Aku kudu piye if I love doing what I wanna do in whatever methods I wanna used.
Awalnya ngerasa risih dan mikir "suka hati w lah mau pangkas botak kek, mau pakai taplak meja di kepala kek. Pala-pala w kenapa lu lu pada yg repot". Tapi lama-lama w sadar, kalau komentar orang lain ternyata dibutuhkan untuk koreksi diri (walaupun gak semua dan harus disaring sih).
Pernah nurutin apa kata orang lain, kayak panjangin rambut, pakai dress, wearing make up, and they love it. Tiap hari dipuji terus, disurun pertahanin kecantikannya terus.
Lah dikira rambut panjang atau make up tiap hari tida pakai modal apa? Makin panjang rambut, penggunaan shampo makin banyak, rambut rontok; sering make up isian bedak/listip makin berkurang so musti beli lagi; skincare? lebih kurang make up :')
I've been there done that, zheyeng. Capek. Belum lagi damage ke kulit (khusus buat bedak). Di 2015 atau 2016 (lupa tepatnya), akhirnya w memutuskan cuma akan make up (bedak, foundation, maskara, eyeliner) kalau ada acara gede kayak kondangan aja (but I still using lip stick/lip tint/lip cream walaupun tida rutin hehe) dan di 2017 memutuskan cuma pakai aloe vera gel for my skincare.
Kadang suka iri sama mereka yang kalau ketemu atau upload foto di sosmed appearancenya glowing in the dark banget (lampu led kali wk). "Kok bisa cerah muka x tu ya", "pakai krim apa dia ya kok bisa hilang jerawatnya", "gila cantik kali muka dia", "suka kali gaya si x kalau bergaya".
Iri tanda tak mampu? Tentu saja. I haven't been able to accept comments either good or bad about myself :'). Kalau dikomen bagus ngerasa jijique, kalau dikomen jelek ngerasa murka ingim berkata siapa kali anda komen-komen w kayak udah bagus kali.
Intinya sih, whatever you do, do it positively and try to not harm others. Tapi kalau udah ngelakuin semuanya dengan baik dan masih aja di komen orang lain, kembali ke prinsip awal: maximum effort and do not harm others!
♥g
Comments
Post a Comment